Rabu

Pohon Cemara

Konon di tengah hutan, bunga mawar menertawakan
pohon cemara seraya berkata;
"Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda
tidak memiliki keharuman
sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk
mendekat."

Pohon cemara diam saja. Demikianlah bunga mawar di
mana-mana menyiarkan dan menceritakan tampak buruk
pohon cemara, sehingga membuat pohon cemara
tersingkir dan menyendiri di tengah hutan.

Ketika musim dingin datang dan turun salju yang
lebat, bunga mawar yang
sombong sangat sulit mempertahankan kehidupannya.
Demikian pula dengan pohon dan bunga-bunga lainnya.
Hanya pohon cemara yang masih tegak berdiri di
tengah badai dingin yang menerpa bumi.

Di tengah malam yang sunyi, salju berbincang-bincang
dengan pohon cemara. Salju berkata; " Setiap tahun
saya datang ke bumi ini, selalu melihat kemakmuran
dan keramaian di bumi berubah wajah. Hanya gersang
dan sunyi senyap yang menyelimuti bumi.

Namun, kamulah satu-satunya yang dapat melewati
ujian saya dan berdiri tegak hingga dapat menahan
segala macam tekanan alam. Begitu pula alam
kehidupan dan manusia selalu mengalami perubahan."
Demikianlah pembicaraan menarik antara pohon cemara
dan salju yang terjadi di tengah malam pada musim
dingin.

Sedih dan gembira selalu datang silih berganti;
hanya dengan keteguhan jiwa dan pikiran,kebahagiaan
itu dapat diraihnya. Caci maki dan fitnah tidak
dapat menjatuhkan orang yang kuat.

Di dalam ungkapan Timur sering terdapat kata-kata :
" Menengadah ke langit dan membuang ludah." dan "
Menabur debu dengan angin yang berlawanan." Ini
semua mengisahkan kebodohan-kebodohan yang dilakukan
seseorang dan pada akhirnya mencelakakan dirinya
sendiri. Menghadapi fitnahan dan celaan, hendaknya
seseorang berlapang dada bagaikan langit besar yang
tak bertepi.

Cuaca terang dan berawan selalu silih berganti.
Belajar bagaikan cermin yang jernih dapat melihat
keadaan sebenarnya.

Bunga mawar hanya merasakan kepuasan dan kecongkakan
sejenak, tetapi pohon cemara dapat menghadapi,
menerima dan menahan diri dengan tenang dan sabar.

Kita harus belajar dari sifat pohon cemara yang
tegar menahan serangan, baik serangan yang bersifat
tindakan, ucapan maupun pikiran ; dan menjadikannya
sesuatu yang sejuk, hangat dan damai.
__________________
Jangan lupa di like Gan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klik here and you will pay

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
UA-86117584-1