Selasa

Berpikir Sederhana Dalam Segala Hal

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu seekor rusa. Cara berburunya pun tidak memakai anjing pelacak atau jaring penjerat, tetapi menunggu dibalik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan bangun hinggap diatas pohon kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya, kelelawar itu pasti bisa diperolehnya.
Tetapi si pembur berpikir, " Untuk apa merepotkan diri dengan seekor kelelawar? apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar yang saya incar? "

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti didepannya bahkan menjilat-jilat ujung tombaknya, tetapi ia berpikir " Ah, hanya seekor kancil, nanti malah tidak ada yang makan, sia-sia."
Agak lama pemburu menunggu....
Tiba-tiba terdengar langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburu pun mulai siaga penuh,tetapi ternyata.."ah. .kijang.. "

Ia pun membiarkannya berlalu. lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang lewat, sehingga ia tertidur.
Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa itu sempat berhenti didepan pemburu, tetapi ia sedang tertidur.
Ketika rusa itu hampir menginjaknya, ia kaget...
Spontan ia berteriak, "Rusa...!!!"
sehingga rusanya pun kaget dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya.
Alhasil ia pulang tanpa membawa apa-apa.

Banyak orang yang mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun kadang sulit dipahami.
Tawaran dan kesempatan-kesempat an kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga.

Tidak jarang orang-orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan apa-apa. Demikian juga dengan seseorang yang bergumul dengan pasangan hidup yang mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang baik, pintar dan sempurna lahir batin, akhirnya harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Berpikirlah sederhana... .....
Berpikir sederhana... .bukan berarti tanpa pertimbangan logika yang sehat. Kita tentunya perlu mempunyai harapan dan idealisme supaya tidak asal tabrak. Tetapi hendaknya kita ingat bahwa seringkali Tuhan mengajar manusia dengan perkara-perkara kecil terlebih dahulu sebelum mempercayakan perkara besar, dan lagipula tidak ada sesuatu di dunia yang perfect yang memenuhi semua idealisme kita.
Berpikirlah sederhana... .
Jangan lupa di like Gan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klik here and you will pay

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
UA-86117584-1