Selasa

Pelajaran dr pencuri kue...

PELAJARAN DARI PENCURI KUE
*

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu

malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal

terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia

membeli buku dan sekantong kue di toko bandara

lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk

wanita tersebut membaca buku yang baru saja

dibelinya.

Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki

disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu

atau dua dari kue yang berada diantara

mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar

tidak terjadi keributan.

Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.

Sementara si Pencuri Kue yang pemberani

menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal

sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun

sempat berpikir kalau aku bukan orang baik,

sudah kutonjok dia! Setiap ia mengambil satu

kue, si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya

satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan

dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa

di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil

kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki

menawarkan separo miliknya, sementara ia

makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut

kue itu dan berpikir, ya ampun orang ini berani

sekali, dan ia juga kasar, malah ia tidak

kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya

ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya

diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan

menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada

si "Pencuri tak tahu terima kasih!".

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu

mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya.

Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas

dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, di

depan matanya. Lho kok kueku masih ada di sini,

erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi

memang adalah milik lelaki itu dan ia mencoba

berbagi dengannya.

Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.

Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu

terima kasih dan dialah pencuri kue itu.

Seperti dalam hidup kita ini, kisah pencuri kue

seperti tadi sering terjadi.

Kita sering berprasangka dan melihat orang lain

dengan kacamata kita sendiri. Serta tak jarang

kita berprasangka buruk.

Orang lainlah yang kasar, orang lainlah yang

tak tahu diri, orang lainlah yang jahat, orang

lainlah yang sombong, orang lainlah yang salah.

Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi,

padahal kita sendiri yang salah,

tapi kita tidak tahu/tidak menyadarinya.

Kita sering mengomentari perbuatan orang lain,

mencemooh tindakan, pendapat atau gagasan orang

lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul

permasalahannya.

Seringkali kita menyalahkan orang lain atas

kejadian-jadian buruk yang menimpa kita,

tetapi apakah kita menyadari kalau yang salah

sebenarnya adalah kita sendiri ?

apakah pernah terpikir oleh kita kalau orang lain

melakukan itu untuk tujuan yg baik & tidak

bermaksud mencelakai kita ?


"Belajarlah untuk mengkoreksi diri kita sendiri,

sebelum kita menyalahkan orang lain."
__________________
Jangan lupa di like Gan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Klik here and you will pay

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
UA-86117584-1